SISTEM PERIODIK MODERN
Sistem
Periodik Unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan
tertentu. Sistem Periodik Modern dikemukakan oleh
Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur disusun berdasarkan kenaikan
nomor atomnya maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Sehingga
dapat diartikan bahwa sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
1. Periode
Periode
adalah jalur-jalur Horizontal dalam
sistem periodik. Sistem Periodik unsur Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap
periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati
periode-periode tersebut. Jumlah unsur pada setiap periode disajikan dalam
Tabel 1.1
Tabel 1.1 Jumlah unsur pada periode 1-7
Periode
|
Jumlah Unsur
|
Nomor Atom
|
1
|
2
|
1-2
|
2
|
8
|
3-10
|
3
|
8
|
11-18
|
4
|
18
|
19-36
|
5
|
18
|
37-54
|
6
|
32
|
55-86
|
7
|
32
|
87-118
|
Periode 1,2 dan 3 disebut Periode Pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan
periode 3 dan seterusnya disebut Periode
Panjang.
Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
Jadi,
unsur-unsur
yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1, unsur-unsur yang
memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.
Contoh :
7N
: 2 , 5 periode ke-2
11Na : 2 ,
8 , 1 periode ke-3
20Ca : 2 , 8 , 8 , 2 periode ke-4
17Cl : 2, 8, 7 periode ke- 3
Contoh reaksi unsur 11Na (periode 3, golongan IA) dengan unsur 17Cl (periode 3, golongan VIIA)
17Cl : 2, 8, 7 periode ke- 3
Contoh reaksi unsur 11Na (periode 3, golongan IA) dengan unsur 17Cl (periode 3, golongan VIIA)
2. Golongan
Golongan
adalah kolom-kolom vertikal dalam
sistem periodik. Penempatan unsur-unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan
sifat. Sistem periodik modern terdiri dari 18 kolom vertikal. Ada dua cara
penamaan golongan yaitu:
a) Sistem 8 golongan
Menurut
cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri
dari golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur
golongan B disebut Unsur Transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golonag
B terletak diantara golongan II A dan III A. Golongan VIII B terdiri dari 3
kolom Vertikal.
b) Sistem 18 golongan
Menurut
cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan, yaitu golongan 1-18, dimulai dari kolom paling kiri.
Beberapa golongan unsur dalam
sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
©
Golongan IA :
Logam Alkali(kecuali Hidrogen)
©
Golongan IIA :
Logam Alkali Tanah
©
Golongan VIIA :
Halogen
©
Golongan VIIIA :
Gas Mulia
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
Golongan IA (Logam Alkali)
Unsur-unsur
golongan IA kecuali hidrogen disebut logam alkali karena unsur tersebut
membentuk basa yang larut dalam air. Semua logam alkali tergolong logam yang
lunak dan ringan (massa jenis Li, Na, K kurang dari 1 gram cm-3). Logam
alkali memiliki 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan
kelompok logam yang paling aktif, dapat terbakar di udara,dan bereaksi hebat
dengan air.
Golongan IIA
(Logam Alkali Tanah)
Unsur-unsur
golongan IIA disebut logam alkali tanah karena unsur tersebut dapat membentuk
basa tetapi senyawa-senyawanya kurang aktif dalam air. Unsur alkali tanah
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa deposit(endapan) dalam tanah. Logam alkali
tanah juga tergolong logam aktif tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan
logam alkali seperiode, dan hanya terbakar di udara bila dipanaskan kecuali
Berilium, logam alkali tanah larut dalam air membentuk basa.
Golongan VIIA (Halogen)
Unsur-unsur golongan VIIA
merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Semua unsur halogen
bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan
logam akan membentuk senyawa garam, contohnya NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu golongan VIIA disebut
halogen yang artinya pembentuk garam.
Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur VIIIA, disebut gas
mulia karena semua unsurnya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar
bereaksi dengan unsur lain. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas
monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Gas mulia mempunyai titik cair dan
titik didih yang san gat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas
titik lelehnya.
Unsur Transisi dan Transisi Dalam
1. Unsur Transisi
Unsur transisi atau unsur peralihan merupakan unsur
peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA yang terdapat di bagian tengah
sistem periodik, yaitu unsur-unsur golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur
ini harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat
dengan golongan IIIA.
Pada periode keempat, golongan
IIA ditempati oleh kalsium (nomor atom 20) namun demikian unsur berikutnya
yaitu skandium (nomor atom 21) tidak menunjukkan kemiripan sifat dengan aluminium.
Oleh karena itu skandium tidak dapat ditempatkan di bawah aluminium pada
golngan IIIA. Ternyata, sepuluh unsur harus dialihkan sehingga ditemukan galium
(nomor atom 31) yang menunjukkan kemiripan sifat dengan aluminium. Kesepuluh unsur
tersebut merupakan unsur transisi periode empat.
Unsur-unsur transisi mempunyai
sifat-sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan utama, diantaranya
adalah:
© Semua unsur transisi tergolong logam
© Mempunyai kekerasan, titik leleh dan titik didih yang
relatif tinggi
© Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna
2. Unsur transisi Dalam
Unsur transisi dalam merupakan unsur
yang terletak 2 baris dan ditempatkan di bagian bawah tabel periodik unsur. Unsur
transisi dalam terdiri dari:
© Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14
unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La)
sehingga disebut lantanoida atau lantanida.
© Aktanida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14
unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium sehingga disebut aktinoida atau aktinida.
Unsur transisi lantanida dan
aktinida menempati golongan IIIB. Unsur lantanida berada pada periode keenam
dan unsur aktinida berada pada periode ketujuh. Jadi, golongan III B periode
keenam dan periode ketujuh masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-unsur transisi
dalam memiliki sifat-sifat yang sangat bermiripan sehingga ditempatkan dalam
satu kotak.
3. Massa Atom Relatif
Massa atom relatif dari suatu
unsur didefinisikan sebagai perbandingan massa atom unsur tersebut relatif
terhadap massa atom unsur lainnya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh
Dalton menyusul perumusan hukum perbandingan tetap oleh Joseph Louis Proust.
Awalnya massa atom relatif suatu unsur dinyatakan sebagai perbandingan massa
atom unsur tersebut relatif terhadap massa atom terkecil yakni atom H namun,
penemuan spektrometer massa diawal abad ke-20 membawa perubahan pada definisi
massa atom relatif tersebut. Hal ini dikarenakan para ahli berhasil mengukur
massa atom sebenarnya dari unsur-unsur.
Hasil pengukuran massa atom dari
berbagai unsur menggunakan spektrometer massa menunjukkan bahwa kebanyakan
unsur di alam ternyata tidak hanya terdiri dari 1 jenis atom, akan tetapi
unsur-unsur tersebut merupakan campuran dari 2 atau lebih isotop. Sebagai contoh,
unsur karbon (C) mengandung isotop C-12 dengan massa 1,99268 x 10-23
dan C-13 dengan massa 2,15929 x 10-23. Oleh karena satuan gram tidak
praktis untuk digunakan, para ahli sepakat untuk menggunakan satuan
massa atom (sma). Nilai 1 sma
sama dengan 1/12 massa 1 atom C-12.
1 sma = 1/12 massa 1 atom C-12 = 1,66057 x 10-24
Atom
C-12 dipilih karena merupakan unsur yang paling umum dan mudah untuk diperoleh.
Selain itu atom C-12 memiliki nilai massa atom yang mendekati bilangan bulat
seperti nomor massa atom.
Oleh
karena unsur-unsur di alam merupakan campuran 2 atau lebih isotop, maka perlu
suatu definisi massa atom baru, yakni massa atom rata-rata unsur. Nilai
massa atom rata-rata dihitung menggunakan rumus berikut:
Massa atom rata-rata unsur (sma) = ∑ [kelimpahan isotop (%) x massa isotop (sma)]
Massa atom rata-rata unsur (sma) = ∑ [kelimpahan isotop (%) x massa isotop (sma)]
Dengan
adanya massa atom rata-rata unsur ini, maka definisi massa atom relatif suatu
unsur (Ar) berubah menjadi:
Secara keseluruhan penggolongan unsur dalam Sistem Periodik Unsur:
CONTOH SOAL
Soal Ujian
Nasional Tahun 2009
Unsur 3216T dalam sistem periodik terletak pada golongan dan periode berturut-turut...
A. IVA, 3
B. VA, 2
C. VIA, 3
D. VIIA, 3
E. IVB, 2
jawaban:
Unsur 3216T dalam sistem periodik terletak pada golongan dan periode berturut-turut...
A. IVA, 3
B. VA, 2
C. VIA, 3
D. VIIA, 3
E. IVB, 2
jawaban:
Unsur 3216T= 2, 8, 6
Golongan : VI A
Periode : ke- 3
Soal
Ujian Nasional Tahun 2011
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam sistem periodik pada golongan dan periode....
A. II A dan 6
B. VI B dan 3
C. VI B dan 4
D. VIII B dan 3
E. VIII B dan 4
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam sistem periodik pada golongan dan periode....
A. II A dan 6
B. VI B dan 3
C. VI B dan 4
D. VIII B dan 3
E. VIII B dan 4
Jawaban:
Unsur 5626X= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Letak periode dari suatu unsur, dilihat dari nomor kulit yang terluar . kulit terluarnya adalah 4, jadi periode unsur X adalah 4.
Unsur yang memiliki konfigurasi elektron :
(n)s2(n-1)d6 terletak pada golongan transisi (B) dengan nomor golongan = 2 + 6 = 8 → VIII B
Unsur 5626X= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Letak periode dari suatu unsur, dilihat dari nomor kulit yang terluar . kulit terluarnya adalah 4, jadi periode unsur X adalah 4.
Unsur yang memiliki konfigurasi elektron :
(n)s2(n-1)d6 terletak pada golongan transisi (B) dengan nomor golongan = 2 + 6 = 8 → VIII B
Golongan : VIII B
Periode : ke- 4
Ujian nasional 2012/2013)
Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah...(nomor atom Ar = 18)
A. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1
B. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1
C. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2
D. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2
E. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2
Jawaban:
18Ar : 2 8 8 : 1s2 2s22p6 3s23p6
19X : 2 8 8 1 : 1s2 2s22p6 3s23p6 4s1 : [Ar] 4s1
n = 4 ---> periode 4
elektron valensi = 1 ---> golongan IA
Baca Juga ^_^
Ujian nasional 2012/2013)
Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah...(nomor atom Ar = 18)
A. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1
B. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1
C. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2
D. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2
E. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2
Jawaban:
18Ar : 2 8 8 : 1s2 2s22p6 3s23p6
19X : 2 8 8 1 : 1s2 2s22p6 3s23p6 4s1 : [Ar] 4s1
n = 4 ---> periode 4
elektron valensi = 1 ---> golongan IA
Baca Juga ^_^
Perkembangan tabel periodik unsur
Konfigurasi Elektron
Sifat Periodik Unsur
Perkembangan Teori Atom
Isotop, Isobar, Isoton
struktur atom
Konfigurasi Elektron
Sifat Periodik Unsur
Perkembangan Teori Atom
Isotop, Isobar, Isoton
struktur atom
DAFTAR PUSTAKA
1. Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.
2. Johari J.M.C dan Rahmawati M. 2009. Kimia untuk sma kelas XI.Esis. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Desry, punyamu temanya bagus ajar cara bikinnya kah ??
BalasHapusSangat membantu.....Penjelasannya sangat mendetail, apalagi dilengkapi soal-soal latihan yang disertai dengan jawaban dan penjelasannya.
BalasHapus