Instagram

Jumat, 02 Juni 2017

SISTEM PERIODIK MODERN

SISTEM PERIODIK MODERN

          Sistem Periodik Unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Sistem Periodik Modern dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Sehingga dapat diartikan bahwa sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
1.  Periode
        Periode adalah jalur-jalur Horizontal dalam sistem periodik. Sistem Periodik unsur  Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut. Jumlah unsur pada setiap periode disajikan dalam Tabel 1.1

Tabel 1.1 Jumlah unsur pada periode 1-7
Periode
Jumlah Unsur
Nomor Atom
1
2
1-2
2
8
3-10
3
8
11-18
4
18
19-36
5
18
37-54
6
32
55-86
7
32
87-118
       Periode 1,2 dan 3 disebut Periode Pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 3 dan seterusnya disebut Periode Panjang.
Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom 
       Jadi, unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1, unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.
Contoh :   
7N        : 2 , 5 periode ke-2
11Na     : 2 , 8 , 1 periode ke-3
20Ca      : 2 , 8 , 8 , 2 periode ke-4
17Cl      : 2, 8, 7 periode ke- 3
Contoh reaksi unsur 11Na (periode 3, golongan IA) dengan unsur 17Cl (periode 3, golongan VIIA)




2.  Golongan
       Golongan adalah kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik. Penempatan unsur-unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri dari 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan yaitu:
        a)  Sistem 8 golongan
     Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri dari golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut Unsur Transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golonag B terletak diantara golongan II A dan III A. Golongan VIII B terdiri dari 3 kolom Vertikal.

b)  Sistem 18 golongan
     Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan, yaitu golongan  1-18, dimulai dari kolom paling kiri.
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
©    Golongan IA         : Logam Alkali(kecuali Hidrogen)
©    Golongan IIA        : Logam Alkali Tanah
©    Golongan VIIA     : Halogen
©    Golongan VIIIA    : Gas Mulia

Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi

Golongan IA (Logam Alkali)
      Unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen disebut logam alkali karena unsur tersebut membentuk basa yang larut dalam air. Semua logam alkali tergolong logam yang lunak dan ringan (massa jenis Li, Na, K kurang dari 1 gram cm-3). Logam alkali memiliki 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling aktif, dapat terbakar di udara,dan bereaksi hebat dengan air.

Golongan  IIA (Logam Alkali Tanah)
       Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah karena unsur tersebut dapat membentuk basa tetapi senyawa-senyawanya kurang aktif dalam air. Unsur alkali tanah umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa deposit(endapan) dalam tanah. Logam alkali tanah juga tergolong logam aktif tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan logam alkali seperiode, dan hanya terbakar di udara bila dipanaskan kecuali Berilium, logam alkali tanah larut dalam air membentuk basa.

Golongan VIIA (Halogen)
         Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Semua unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam akan membentuk senyawa garam, contohnya NaF, NaCl, NaBr  dan NaI. Oleh karena itu golongan VIIA disebut halogen yang artinya pembentuk garam.

Golongan VIIIA (Gas Mulia)
     Unsur-unsur VIIIA, disebut gas mulia karena semua unsurnya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Gas mulia mempunyai titik cair dan titik didih yang san gat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya.

Unsur Transisi dan Transisi Dalam
1.  Unsur Transisi
        Unsur transisi atau unsur peralihan merupakan unsur peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA yang terdapat di bagian tengah sistem periodik, yaitu unsur-unsur golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur ini harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA.
      Pada periode keempat, golongan IIA ditempati oleh kalsium (nomor atom 20) namun demikian unsur berikutnya yaitu skandium (nomor atom 21) tidak menunjukkan kemiripan sifat dengan aluminium. Oleh karena itu skandium tidak dapat ditempatkan di bawah aluminium pada golngan IIIA. Ternyata, sepuluh unsur harus dialihkan sehingga ditemukan galium (nomor atom 31) yang menunjukkan kemiripan sifat dengan aluminium. Kesepuluh unsur tersebut merupakan unsur transisi periode empat.
Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan utama, diantaranya adalah:
©  Semua unsur transisi tergolong logam
© Mempunyai kekerasan, titik leleh dan titik didih      yang relatif tinggi
© Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa    berwarna

    2.  Unsur transisi Dalam
       Unsur transisi dalam merupakan unsur yang terletak 2 baris dan ditempatkan di bagian bawah tabel periodik unsur. Unsur transisi dalam terdiri dari:
© Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La) sehingga disebut lantanoida atau lantanida.
© Aktanida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium sehingga disebut aktinoida atau aktinida.
Unsur transisi lantanida dan aktinida menempati golongan IIIB. Unsur lantanida berada pada periode keenam dan unsur aktinida berada pada periode ketujuh. Jadi, golongan III B periode keenam dan periode ketujuh masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-unsur transisi dalam memiliki sifat-sifat yang sangat bermiripan sehingga ditempatkan dalam satu kotak.

Golongan Transisi


   3.  Massa Atom Relatif
Massa atom relatif dari suatu unsur didefinisikan sebagai perbandingan massa atom unsur tersebut relatif terhadap massa atom unsur lainnya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Dalton menyusul perumusan hukum perbandingan tetap oleh Joseph Louis Proust. Awalnya massa atom relatif suatu unsur dinyatakan sebagai perbandingan massa atom unsur tersebut relatif terhadap massa atom terkecil yakni atom H namun, penemuan spektrometer massa diawal abad ke-20 membawa perubahan pada definisi massa atom relatif tersebut. Hal ini dikarenakan para ahli berhasil mengukur massa atom sebenarnya dari unsur-unsur.
Hasil pengukuran massa atom dari berbagai unsur menggunakan spektrometer massa menunjukkan bahwa kebanyakan unsur di alam ternyata tidak hanya terdiri dari 1 jenis atom, akan tetapi unsur-unsur tersebut merupakan campuran dari 2 atau lebih isotop. Sebagai contoh, unsur karbon (C) mengandung isotop C-12 dengan massa 1,99268 x 10-23 dan C-13 dengan massa 2,15929 x 10-23. Oleh karena satuan gram tidak praktis untuk digunakan, para ahli sepakat untuk menggunakan satuan massa atom (sma). Nilai 1 sma sama dengan 1/12 massa 1 atom C-12.

1 sma = 1/12 massa 1 atom C-12 = 1,66057 x 10-24

        Atom C-12 dipilih karena merupakan unsur yang paling umum dan mudah untuk diperoleh. Selain itu atom C-12 memiliki nilai massa atom yang mendekati bilangan bulat seperti nomor massa atom.
        Oleh karena unsur-unsur di alam merupakan campuran 2 atau lebih isotop, maka perlu suatu definisi massa atom baru, yakni massa atom rata-rata unsur. Nilai massa atom rata-rata dihitung menggunakan rumus berikut:

Massa atom rata-rata unsur  (sma) = ∑ [kelimpahan isotop (%) x massa isotop (sma)]

        Dengan adanya massa atom rata-rata unsur ini, maka definisi massa atom relatif suatu unsur (Ar) berubah menjadi:

Secara keseluruhan penggolongan unsur dalam Sistem Periodik Unsur: 



CONTOH SOAL
               


Soal Ujian Nasional Tahun 2009
Unsur 3216T dalam sistem periodik terletak pada golongan dan periode berturut-turut...
A. IVA, 3
B. VA, 2 
C. VIA, 3 
D. VIIA, 3 
E. IVB, 2
jawaban:
            Unsur 3216T= 2, 8, 6
            Golongan        : VI A
            Periode            : ke- 3

 Soal Ujian Nasional Tahun 2011
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam sistem periodik pada golongan dan periode....
A. II A dan 6
B. VI B dan 3
C. VI B dan 4
D. VIII B dan 3
E. VIII B dan 4
Jawaban:
             Unsur 5626X= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
           Letak periode dari suatu unsur, dilihat dari nomor kulit yang terluar . kulit terluarnya                 adalah 4, jadi periode unsur X adalah 4.
        Unsur yang memiliki konfigurasi elektron :
      (n)s2(n-1)d6 terletak pada golongan transisi (B) dengan nomor golongan = 2 + 6 =                   8  VIII B 
            Golongan        : VIII B
            Periode            : ke- 4

 Ujian nasional 2012/2013)
Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah...(nomor atom Ar = 18)
A. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1
B. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1
C. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2
D. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2
E. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2

Jawaban: 

18Ar : 2  8  8 : 1s2  2s22p6  3s23p6 
19X : 2  8  8  1 : 1s2  2s22p6  3s23p6 4s1 : [Ar] 4s1
n = 4 ---> periode 4
elektron valensi = 1 ---> golongan IA 



Baca Juga ^_^




DAFTAR PUSTAKA

1.  Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

2. Johari J.M.C dan Rahmawati M. 2009. Kimia untuk sma kelas XI.Esis. Jakarta.

2 komentar:

  1. Desry, punyamu temanya bagus ajar cara bikinnya kah ??

    BalasHapus
  2. Sangat membantu.....Penjelasannya sangat mendetail, apalagi dilengkapi soal-soal latihan yang disertai dengan jawaban dan penjelasannya.

    BalasHapus